Demo Blog

Sejarah JU-JITSU

by Jujitsu Unair on Nov.22, 2009, under


Jujutsu (bahasa Jepang: 柔術, jūjutsu; juga jujitsu, ju jutsu, ju jitsu, atau jiu jitsu) adalah nama dari beberapa macam aliran beladiri dari Jepang. Tidaklah betul jika dikatakan bahwa Ju-Jitsu mengacu pada satu macam beladiri saja.

Jujutsu pada dasarnya adalah bentuk-bentuk pembelaan diri yang bersifat defensif dan memanfaatkan "Yawara-gi" atau teknik-teknik yang bersifat fleksibel, dimana serangan dari lawan tidak dihadapi dengan kekuatan, melainkan dengan cara "menipu" lawan agar daya serangan tersebut dapat digunakan untuk mengalahkan dirinya sendiri. Dari seni beladiri Jujutsu ini, lahirlah beberapa seni beladiri lainnya yang mempunyai konsep defensif serupa, yaitu Aikido dan Judo, keduanya juga berasal dari Jepang.

Jujutsu terdiri atas bermacam-macam aliran (Ryuha), namun pada garis besarnya terbagi atas dua "gaya", yaitu tradisional dan modern. Gerakan dari kedua macam "gaya" Jujutsu ini adalah hampir sama, namun jurus-jurus Jujutsu modern sudah disesuaikan dengan situasi pembelaan diri di zaman modern, sedangkan jurus-jurus Jujutsu tradisional biasanya mencerminkan situasi pembelaan diri di saat aliran Jujutsu yang bersangkutan diciptakan. Sebagai contoh, Jujutsu yang diciptakan di zaman Sengoku Jidai (sebelum Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada pertarungan di medan perang dengan memakai baju besi (disebut Yoroi Kumi Uchi), sedangkan yang diciptakan di zaman Edo (sesudah Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada beladiri dengan memakai pakaian sehari-hari (Suhada Jujutsu).

Teknik-teknik Jujutsu pada garis besarnya terdiri atas atemi waza (menyerang bagian yang lemah dari tubuh lawan), kansetsu waza/gyakudori (mengunci persendian lawan) dan nage waza (menjatuhkan lawan). Setiap aliran Jujutsu memiliki caranya sendiri untuk melakukan teknik-teknik tersebut diatas. Teknik-teknik tersebut lahir dari metode pembelaan diri kaum Samurai (prajurit perang zaman dahulu) di saat mereka kehilangan pedangnya, atau tidak ingin menggunakan pedangnya (misalnya karena tidak ingin melukai atau membunuh lawan).

Aliran Jujutsu yang tertua di Jepang adalah Takenouchi-ryu yang didirikan tahun 1532 oleh Pangeran Takenouchi Hisamori. Aliran-aliran lain yang terkenal antara lain adalah Shindo Yoshin-ryu yang didirikan oleh Matsuoka Katsunosuke pada tahun 1864, Daito-ryu yang didirikan oleh Takeda Sokaku pada tahun 1892, Hakko-ryu yang didirikan Okuyama Ryuho pada tahun 1942, dan banyak aliran lainnya.

Jika dilihat dari sejarah perkembangan beladiri di dunia. Maka pada mula pertama cara perkelahian yang dilakukan oleh manusia dahulu kala masih primitif, tidak mengenal aturan-aturan teknik sama sekali. Karena tujuan akhir dari cara berkelahi dari jaman primitif itu adalah mengalahkan lawan dengan segala cara agar lawan dapat dikuasai atau dibunuh.
Cara berkelahi primitif itu dari jaman ke jaman berangsur-angsur berubah karena dipengaruhi oleh :
1. Kebudayaan manusia.
2. Letak geografi negara.
3. Kepandaian dari manusia.


Dari tahun ke tahun bentuk perkelahian itu berkembang sehingga tiap-tiap bentuk perkelahian itu makin lama makin sempurna dan akhirnya mempunyai metode/cara yang teratur sistematis untuk dipelajari.
Menurut catatan literatur kuno di Jepang cara berkelahi yang tertua adalah SUMO atau gulat Jepang. Teknik-teknik membanting dalam Ju-jitsu, karena secara umum teknik membanting dalam Sumo dipakai juga dalam Ju-jitsu.
Pada tahun 230 BC, di Jepang yaitu pada saat pemerintahan Kaisar Suinin telah ada suatu bentuk pertandingan adu kekuatan fisik dan kepada pemenangnya diberi hadiah. Dalam pertandingan itu telah dipakai teknik membanting dan menghimpit (menjepit) tubuh lawan, hal tersebut menunjukkan awal dari timbulnya teknik kuncian, walaupun masih dalam bentuk sederhana yaitu menindih.
Selanjutnya teknik membanting, mengunci, menendang, memukul, menangkis, itu berkembang terus dari tahun ke tahundi negeri Jepang, tetapi saat itu teknik berkelahi Ju-jitsu hanya dipelajari secara tertutup dan fanatik di kalangan masing-masing marga atau suku. Ketertutupan dan kerahasiaan cara belajar teknik Ju-jitsu itu baru dapat diketahui untuk dipelajari secara terbuka pada saat jaman pemerintahan Pangeran Teijun tahun 850 – 880, dimana pada tahun-tahun tersebut telah mulai dibuka sekolah-sekolah Ju-jitsu tetapi khusus hanya boleh dipelajari oleh orang-orang Jepang saja.
Menurut cerita legenda sekitar tahun 1300 dikenal seorang tokoh Ju-jitsu di Jepang bernama AKIYAMA, yang telah menciptakan teknik-teknik berkelahi yang hebat dan lebih maju bila dibandingkan dengan beladiri yang ada di Jepang saat itu. Sehingga tahun 1300 tersebut dipandang sebagai tahun kebangkitan Ju-jitsu, walaupun sebenarnya teknik-teknik Ju-jitsu itu telah ada dan tumbuh bersamaan dengan tumbuhnya teknik-teknik membanting dalam Sumo, tahun 230 BC.
Pada jaman Meiji Restorasi tahun 1868 Ju-jitsu tumbuh dan berkembang dengan pesat di Jepang dan jaman tersebut boleh dikatakan jaman keemasan dan kejayaan Ju-jitsu. Sekolah-sekolah Ju-jitsu didirikan, yang paling terkenal adalah sekolah Ju-jitsu pada saat itu adalah TAKENOUCHI-RYU, SEKIGUCHI-RYU, YAGYU-RYU, YOSHIN-RYU dimana sekolah-sekolah Ju-jitsu tersebut kemudian dipakai sebagai nama aliran dari masing-masing perkumpulan Ju-Jitsu.
Disamping kesembilan sekolah Ju-Jitsu yang terkenal itu masih banyak sekolah-sekolah Ju-jitsu yang lain dengan inti gerakan yang berbeda-beda tiap-tiap sekolah.
Akhirnya dari sekolah-sekolah/aliran-aliran Ju-Jitsu yang ada itu membentuk wujud baru dan melahirkan beladiri yang baru, sebagai contoh beladiri baru yang lahir berasal dari Ju-Jitsu adalah JUDO, AIKIDO, HAPKIDO. Walaupun banyak beladiri baru yang berasal dari Ju-Jitsu, Walaupun banyak beladiri baru yang lahir berasal dari Ju-Jitsu, tetapi masih banyak teknik-teknik Ju-Jitsu yang tidak ada/ tidak dimiliki oleh beladiri tersebut, misalnya teknik-teknik bantingan yang dianggap berbahaya, teknik penggunaan pukulan tenaga dalam, teknik memainkan tongkat, pedang, senjata pisau lempar, rantai atau ikat pinggang , tongkat yaware dan teknik tendangan-tendangan terbang loncat ke udara. Untuk mengetahui kemampuan dan tingkat keahlian seorang siswa Ju-Jitsu yang berlatih formal dalam suatu perguruan Ju-Jitsu dinyatakan dengan ikat pinggang yang dipakai oleh siswa Ju-Jitsu tersebut.

Baca Selanjutnya...Sejarah JU-JITSU
1 komentar more...

Pembukaan Blog Ini

by Jujitsu Unair on Nov.22, 2009, under

Dengan rahmat Tuhan YME akhirnya terciptalah blog ini, setelah sekian lama informasi yang ada di UKM JUJITSU UNAIR kurang optimal untuk jarkomnya, maka kami buat blog ini demi kepentingan para jujitsan. . .

Sumpah Jujitsu
  1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Taat kepada orang tua
  3. Sanggup menjaga nama baik Ju-Jitsu
  4. Bersikap ksatria dan jujur
  5. Taat pada pelatih
Semboyan Jujitsu
  1. Berlatih Ju-Jitsu demi kemanusiaan
  2. Tidak boleh sombong
  3. Melindungi yang lemah berdiri di pihak yang benar
  4. Ju-Jitsu digunakan hanya dalam keadaan terpaksa
  5. Dalam latihan tidak ada tawa dan tangis


*jika ada yang ingin memberikan usulan lebih lanjut klik disini
Baca Selanjutnya...Pembukaan Blog Ini
0 komentar more...

Mencari Sesuatu?

Masukkan kata kunci donk!

Jika masih belum menemukan yang anda cari, segera beri komentar pada blog kami!

Followers

Cari Blog Ini